York, - Pelemahan saham-saham di Wall Street berlanjut hingga perdagangan akhir pekan ini. Pelemahan terutama dipicu oleh anjloknya saham-saham sektor energi akibat turunnya harga minyak dunia.
Pada perdagangan Jumat (15/5/2009), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah 62,68 poin (0,75%) ke level 8.268,64. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 10,19 poin (1,14%) ke level 882,88. Nasdaq turun 9,07 poin (0,54%) je kevel 1,680,14.
Nasdaq tercatat turun hingga 3,4% sepanjang pekan ini, sekaligus mematahkan penguatan berturut-turut pada pekan sebelumnya. S&P 500 sepanjang pekan ini turun hingga 5% dan Dow Jones turun 3,6%.
Saham-saham sektor energi menjadi penentu utama pelemahan Dow Jones dalam sebuah perdagangan yang penuh gejolak. Harga minyak light kemarin tercatat turun hingga 2,28 dolar menjadi US$ 56,34 per barel. Hal itu menyebabkan saham Chevron turun 2%, Exxon turun 0,9%.
Saham JPMorgan Chase &Co turun hingga 1,8% dan tercatat menjadi salah satu top loser di Dow Jones.
Pelemahan saham berturut-turut dalam beberapa terakhir terjadi karena investor sedang berupaya untuk menilai kesinambungan dari rally setelah anjloknya pasar sahan dan sebrapa dalam koreksi saham akan terjadi.
"Sepertinya pelemahan mulai muncul keluar dan mengambil lebih banyak headlines dari yang telah mereka lihat dalam beberapa pekan terakhir. Dan itu menyebabkan investor mengambil pandangan sekilas kedua dari bulish dan optimisme mereka," ujar John Schloegel, vice president Capital Cities Asset Management seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (16/5/2009).
Perdagangan berjalan cukup ringan, di New York Stock Exchange mencapai 1,48 miliar, sedikit di bawah rata-rata tahun lalu yang sebanyak 1,49 miliar. Sementara di Nasdaq, transaksi hanya 2,11 miliar, di atas rata-rata tahun lalu yang sebanyak 2,28 miliar.